SMPN4CURUG.SCH.ID | Oktober menjadi saksi kegiatan P5 yang telah memasuki tahap aksi dengan panen tanaman pangan di lingkungan pendidikan. Peserta didik aktif mengolah hasil panen, namun sayangnya, tantangan muncul dengan gagal panen tanaman kacang kedelai.
Gagal panen kacang kedelai disebabkan oleh cuaca panas dan kelalaian dalam perawatan. Meskipun demikian, peserta didik tetap bersemangat dengan membeli kacang kedelai untuk diwirausahakan. Tanaman ubi juga hampir mengalami gagal panen karena kelalaian penanaman, namun upaya pencegahan dengan menabur garam di lahan membantu menghindari kegagalan tersebut.
Berita positif datang dari panen kacang hijau dan jagung yang berhasil. Kacang hijau diolah menjadi tepung, sementara jagung akan diolah setelah mengering. Kendati tidak bisa dijemur seperti padi, tim fasilitator mengusulkan pengeringan jagung dengan memangkas daun-daun, memberikan solusi kreatif.
Setelah panen, peserta didik akan menghasilkan karya dan membuat laporan, mencakup proses dari awal hingga panen dan pengolahan. Tahap refleksi nantinya akan diwarnai dengan gelar karya dan kegiatan kewirausahaan, menjual hasil panen kepada warga sekolah dan wali murid pada waktu pembagian rapot.
Meski dihadapkan pada gagal panen, semangat peserta didik tetap berkobar. Ibu Diana, PMO kegiatan P5, menginspirasi dengan pesannya, “Tidak usah berkecil hati, tetapi kita harus tetap semangat karena kegagalan merupakan awal dari sebuah keberhasilan… kalau gagal kita bangkit lagi.” Semangat inilah yang membuat kegiatan P5 tetap hidup dan berdaya.
Tinggalkan Komentar